Zaman sekarang banyak orang memilih untuk memulai investasi sebagai dana darurat. Apalagi saat ini sudah muncul beragam jenis investasi yang bisa mendatangkan keuntungan bagi pemodal. Nominal untuk memulai investasi tentunya berbeda-beda tergantung jenis dan risiko yang ditawarkan. 

Dengan berinvestasi, maka Anda bisa lebih mudah dalam mencapai life goals seperti membiayai sekolah anak-anak, membeli rumah, biaya berobat, dan salah satu trik untuk mencapai kebebasan finansial. Mau tahu berbagai investasi yang bisa digunakan di Indonesia? Simak pembahasan lengkapnya kali ini. 

Sekilas Pengertian Tentang Investasi

Jangan sampai Anda ingin berinvestasi, tetapi belum memahami konsep dan cara kerjanya. Investasi merupakan salah satu kegiatan menempatkan modal berupa uang atau harta berharga. Tujuan pemodal melakukan investasi untuk mendapatkan keuntungan besar dari modal awal yang sudah dikeluarkan. 

Dana ataupun aset yang sudah disetorkan oleh pemodal, nantinya akan dikelola oleh lembaga khusus yang bertugas menangani alur aliran investasi. Keuntungan dari investasi akan dibagikan kepada pemodal tiap tahunnya sesuai dengan kebijakan dari model investasi yang akan dipilih. 

Jenis-Jenis Investasi Berdasarkan Waktunya

Perlu Anda ketahui, di Indonesia sendiri investasi berdasarkan waktunya dibagi menjadi 2 yaitu investasi berjangka pendek dan berjangka panjang. Bagaimana perbedaan keduanya? Setiap investasi pastinya menawarkan kelebihan dan kekurangan masing-masing seperti poin penjelasan berikut ini. 

1. Investasi Jangka Pendek

Anda ingin investasi untuk kebutuhan mendesak? Maka investasi jangka pendek bisa menjadi pilihan terbaiknya. Pemodal bisa menggunakan keuntungan investasi untuk keperluan beli rumah, biaya nikah, membayar biaya berobat, biaya pendidikan, dan kebutuhan urgent lainnya. 

Baca Juga  Saham Biasa : Pengertian, Risiko dan Keuntungannya

Jenis investasi jangka pendek biasanya bisa dimulai dengan modal kecil, bahkan bagi pemula hanya perlu mengeluarkan modal Rp50 ribu sampai Rp100 ribu rupiah. Meskipun bisa dengan mengandalkan modal kecil, namun Anda harus tetap waspada menganalisis pergerakan pasar. 

Ada 2 ciri khas sebuah instrumen investasi memiliki jangka pendek yaitu kualitas tinggi dan sifatnya likuid (mudah dicairkan). Namun sayangnya investasi jangka pendek memiliki return yang jauh lebih rendah, sehingga pemodal tidak akan merasakan dampak yang signifikan. 

2. Investasi Berjangka Panjang

Berbeda konsepnya dengan investasi jangka pendek, pemodal memilih investasi jangka panjang agar bisa memperoleh dana segar pada masa yang akan datang. Tujuan melakukan investasi jangka panjang misalnya untuk menunaikan haji, membeli rumah impian, biaya nikah, dan lainnya. 

Dengan berinvestasi jangka panjang, maka pemodal akan mendapatkan pendapatan yang sifatnya pasif. Jika Anda berminat untuk memilih investasi jangka panjang, maka persiapkan modal awal yang cukup besar, sehingga akan lebih mudah untuk mencapai life goals kedepannya. 

Berdasarkan pengalaman para pemodal profesional, investasi jangka panjang akan mengalami kegagalan saat tahun pertama. Dalam hal ini pemodal perlu banyak belajar dan berusaha untuk mengimplementasikan pengetahuannya ke dalam praktek investasi untuk mencapai goals. 

Beragam Jenis Investasi yang Menguntungkan

Di Indonesia sendiri ada beragam instrumen investasi yang bisa dipilih oleh masyarakat. Ada instrumen investasi yang menawarkan risiko rendah dan juga risiko tinggi. Anda bisa memilih instrumen investasi yang sesuai dengan kondisi keuangan sehingga tidak menjadi memberatkan nantinya. 

1. Investasi Berupa Deposito

Deposito merupakan investasi berjangka panjang yang banyak diminati masyarakat karena punya persyaratan yang mudah. Konsepnya pemodal akan menyimpan dana sebagai tabungan dalam jangka waktu tertentu, kemudian nanti akan mendapatkan imbalan berupa bunga. 

Apa keuntungan yang ditawarkan oleh deposito? Keuntungan yang bisa Anda rasakan diantaranya tingkat pengembaliannya tetap. Selain itu, pemodal juga akan mendapatkan imbalan bunga dalam jumlah yang pasti, sehingga lebih mudah memperkirakan keuntungan. 

Baca Juga  Cara Mudah Membuat Laporan Investasi Dividen Bagi Pemula

2. Investasi Saham

Pemodal akan membeli sejumlah saham perusahaan melalui Bursa Efek, maka secara otomatis akan dianggap mendapatkan persentase kepemilikan. Makin besar persentase saham yang dimiliki oleh pemodal, tentunya akan semakin besar keuntungan yang akan didapatkan nantinya. 

Keuntungan yang akan pemodal dapatkan saat melakukan investasi saham umumnya ada 2 bentuk yaitu dividen dan capital again. Dividen dibagikan dari keuntungan perusahaan, sedangkan capital again bisa dipantau berdasarkan menit, jam, dan hari karena bisa berubah tiap waktunya. 

3. Obligasi

Obligasi merupakan jenis investasi yang menawarkan keuntungan dinamis dan jumlah uang yang ditawarkan cenderung pasti. Untuk mencoba investasi obligasi, maka Anda bisa mencoba untuk membeli obligasi yang sudah diterbitkan secara resmi oleh pemerintah. 

Misal pemodal membeli surat utang seharga Rp5 juta dalam jangka waktu 10 tahunan dengan bunga sekitar 10%. Tidak harus menunggu dalam jangka waktu 10 tahun, Anda bisa melakukan pengambilan uang sesuai dengan jumlah bunga yang sudah disepakati. 

4. Investasi Emas

Tidak suka investasi berbasis online? Anda bisa memilih investasi dalam bentuk fisik berupa emas. Investasi emas menawarkan risiko yang rendah karena nilainya di pasaran cenderung stabil dan akan mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Emas apa yang cocok dijadikan investasi?

Jika Anda ingin investasi emas, maka disarankan untuk memilih emas batangan. Nilai dari emas batangan sangatlah murni, kemudian bisa menjualnya kembali ketika pasar sedang naik. Tanpa disadari, investasi emas akan menjadi peluang yang sangat menguntungkan kedepannya. 

5. Investasi Properti

Konsepnya sama dengan investasi emas, dimana Anda menabung dalam bentuk benda fisik. Nilai properti hingga saat ini juga terus mengalami kenaikan, sehingga bisa menyumbang keuntungan bagi para pemodal. Bagaimana tingkat risiko yang ditawarkan dalam investasi properti?

Baca Juga  Rasio Solvabilitas : Pengertian, Jenis dan Cara Menghitungnya

Pada umumnya investasi properti menawarkan risiko yang rendah bagi para pemodal. Investasi properti yang paling sederhana dengan membangun properti dan membeli tanah, kemudian bisa disewakan atau dijual kembali ketika harganya sedang naik. 

6. Investasi Reksadana

Mungkin banyak kalangan anak muda yang sudah tidak asing dengan investasi Reksadana. Perlu diketahui, Reksadana memiliki 5 jenis diantaranya Reksadana pendapatan tetap, Reksa Dana campuran, Reksa Dana saham, Reksa Dana index, dan Reksa Dana pasar uang

Tiap jenis Reksa Dana tentunya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, sehingga Anda wajib memahaminya sebelum mulai berinvestasi. Menurut review dari masyarakat, jenis Reksa Dana pasar uang dianggap menawarkan risiko rendah dibandingkan model lainnya. 

7. Investasi Peer To Peer Lending

Mungkin memang investasi satu ini masih terdengar asing, namun Peer to Peer Lending sudah memiliki hukum yang jelas dan menawarkan banyak kemudahan. Banyak perusahaan yang mulai tertarik untuk menjalankan model bisnis agar bisa mendapatkan modal tambahan kedepannya. 

Konsep jenis investasi satu ini dengan meminjamkan sejumlah uang kepada pihak yang butuh, baik bersifat individu maupun badan usaha. Nantinya perusahaan fintech akan mendapatkan untung dari return investasi berupa bunga pinjaman yang sudah disepakati. 

8. Investasi Dalam Bentuk Asuransi

Asuransi tidak hanya penting untuk melindungi diri sendiri, tetapi juga bisa membantu memberikan perlindungan bagi aset dan keluarga besar. Saat ini sudah ada asuransi berbasis investasi yang memungkinkan premi pembayaran bisa dikonversikan dalam bentuk unit menguntungkan. 

Manakah jenis investasi yang ingin Anda pilih? Masih banyak orang yang menyepelekan keuntungan melakukan investasi. Tabungan dalam bentuk investasi bisa sangat berguna sebagai dana darurat atau tabungan berjangka untuk mencapai life goals yang ingin sekali diwujudkan oleh seseorang.

Author