Dividen saham merupakan pembayaran dividen yang dilakukan dalam bentuk pembayaran saham, bukan berbentuk uang tunai.  merupakan keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada para pemodal berdasarkan jumlah atau porsi saham yang dimiliki.

Keuntungan sebuah saham bisa diketahui melalui laporan keuangan yang diperoleh di setiap akhir periode akuntansi. Dengan adanya laporan tersebut, pihak terkait dapat mengetahui kinerja finansial suatu perusahaan, salah satunya dividen untuk pemodal. Dividen saham dapat memberikan pendapatan jangka panjang untuk para pemegang saham, yang bisa diprediksi dari potensi pertumbuhan saham perusahaan tersebut. Perusahaan membagikan dividen saham dalam bentuk lembar saham sehingga saham yang beredar akan mengalami kenaikan jumlah lembar saham. 

Pengertian Dividen Saham 

Singkatnya, dividen adalah pembagian laba atau hasil yang dibayarkan kepada pemegang saham berdasarkan jumlah saham yang dimiliki. Umumnya, dividen yang dibagikan berupa uang tunai atau saham. Mengutip KBBI, dividen adalah laba tau pendapatan perusahaan yang besarnya ditetapkan oleh dewan direksi. Kebijakan dividen adalah keputusan yang disahkan bersama sekaligus dibagikan melalui rapat bersama para pemegang saham (RUPS).

Bisa disimpulkan bahwa dividen adalah dividen adalah imbalan dari perusahaan kepada para pemegang saham dalam bentuk uang atau saham, dividen berasal dari keuntungan yang didapatkan oleh perusahaan. Dividen saham ini juga memiliki keuntungan untuk memberikan penghargaan kepada pemegang saham tanpa mengurangi saldo kas perusahan meskipun mengurangi laba perusahaan.

Baca Juga  Ini Dia 5 Pengusaha Properti yang Sukses Mulai dari Nol

Dividen saham memiliki keuntungan pajak bag ipemodal, dividen saham juga tidak dikenakan pajak sampai pemodal menjualnya kecuali jika perusahaan menawarkan opsi 

Untuk mengambil dividen sebagai uang tunai atau saham. Dividen saham ini juga bisa mengharuskan saham yang baru diterima untuk dijual untuk jangka waktu tertentu, periode penyimpanan dividen saham ini biasanya dimulai sehari setelah pembelian saham.

Selain itu, ketika perusahaan sedang memberikan dividen saham kepada para pemodal maka posisi likuiditasnya cenderung tetap atau tidak berubah, ini karena pemberian dividen dilakukan dengan menambah nilai saham para pemodal dan tidak menggunakan arus kas seperti pada dividen jenis tunai. 

Jenis Dividen Saham

1. Dividen Tunai 

Dividen tunai adalah dividen atau keuntungan yang dibagikan kepada para pemegang saham dalam bentuk uang tunai. Dividen ini banyak ditemukan di berbagai perusahan karena menjadi jenis yang paling banyak digunakan, ini karena para pemegang saham dapat merasakan manfaatnya dan bisa digunakan secara langsung.  

2. Dividen Saham 

Tidak selamanya dividen berbentuk uang salah satunya adalah  dividen saham ini, dividen jenis ini adalah keuntungan yang dibagikan perusahaan kepada para pemegang saham dalam bentuk saham. Dalam hal ini, pemodal tidak mendapatkan uang tunai melakukan penambahan jumlah atau nilai saham. 

Baca Juga  Investasi Real Estate: Panduan Lengkap untuk Meraih Keuntungan dari Properti

3. Dividen barang

Sesuai namanya, dividen ini akan dibagikan dalam bentuk barang oleh perusahaan kepada para pemodal atau pemegang saham. Hal ini biasa dilakukan ketika perusahaan membeli dan  menginvestasikan uangnya pada barang atau benda fisik, ini yang membuat pembagian keuntungannya berbentuk dividen barang tau properti. 

4. Dividen likuidasi

Jenis dividen ini adalah dividen yang umumnya diberikan perusahaan ketika mengalami masa sulit. Dividen likuidasi tidak berasal dari laba perusahaan, melainkan dividen ini dibagikan dengan mengurangi modal dari suatu perushaan. Pada umumnya, perusahaan yang membagikan dividen jenis ini adalah perusahaan yang akan menutup perusahaannya atau mengalami kebangkrutan. 

5. Dividen hutang

Dividen hutang ini adalah dividen yang dibagikan dalam bentuk surat hutang, karena dengan membagikan dividen hutang ini, perusahaan berarti memiliki hutang kepada pemilik saham yang seharusnya berhak mendapatkan dividen. Dividen jenis ini akan menguntungkan pemilik saham karena biasanya surat hutang yang diberikan memiliki bunga yang terus berjalan hingga hutang dibayarkan oleh perusahaan. Perusahaan memberikan janji kepada pemilik saham untuk membayarkan dividen sesuai dengan waktu yang ditentukan. 

Cara menghitung dividen 

Cara menghitung dividen bisa dilakukan dengan menggunakan beberapa data, antara lain laba bersih perusahaan dividend payout ratio (DPR), dan jumlah saham beredar atau outstanding shares. Laba bersih per saham sering disebut sebagai Earning Per Share (EPS). EPS adalah pembagian antara laba bersih yang didapat oleh perusahaan di periode tertentu dengan jumlah saham yang beredar. 

Baca Juga  Real Estate Adalah : Pengertian & Bedanya dengan Properti

Selain itu, Dividend Payout Ratio (DPR) atau rasio Pembayaran Dividen adalah rasio yang menunjukkan persentase setiap keuntungan yang diperoleh dan didistribusikan kepada pemegang saham dalam bentuk uang tunai. Outstanding Shares adalah jumlah total lembar saham sebuah perusahaan yang dimiliki oleh para investor atau pemegang saham baik perorangan maupun institusi. Cara menghitung dividen bisa menggunakan rumus berikut. 

Dividen = Laba bersih x Dividend Payout Ratio 

Berikut merupakan contohnya : 

Sebuah perusahaan mempunyai 2 juta lembar saham lalu perusahaan ini berhasil menghasilkan laba bersih sebesar Rp1 miliar. Kebijakan pembagian dividen atau dividen payout ratio adalah 40 persen dari laba bersih yang dihasilkan perusahaan. Dengan menggunakan data tersebut maka cara menghitung dividen perusahaan x adalah sebagai berikut. 

Dividen = Laba bersih x Dividend Payout Ratio 

= Rp 1.000.000.000 x 40% = Rp400.000.000

Maka, dividen per lembar saham beredar = Rp400.000.000/2.000.000 lembar saham = Rp 200 Per lembar saham.

Demikian informasi seputar pengertian dividen saham, jenis, contoh dan cara menghitungnya secara lengkap. Semoga bermanfaat!

Author