Kira-kira bagaimana cara mudah mencapai financial freedom? Untuk mencapai life goals tersebut banyak orang tertarik untuk memulai investasi saham. Walaupun terlihat mudah hanya tinggal setor uang secara online, namun ternyata masyarakat banyak yang belum memahami cara kerja investasi saham

Jika cara kerjanya saja belum paham, maka pemodal akan mengalami kesulitan untuk mengatur strategi tepat dalam memulai investasi saham. Strategi dalam investasi saham sangatlah beragam, oleh sebab itu pelajari lebih dahulu mengenai sistem investasi saham untuk menentukan strategi untung paling jitu.

Sekilas Tentang Saham Investasi

Apa itu investasi saham? Saham merupakan kepemilikan individu dalam sebuah aset perusahaan. Aset saham bisa dalam bentuk surat atau dokumen berharga, sehingga nantinya bisa bernilai besar. Untuk bisa membeli saham, maka pemodal perlu terlebih dahulu membuka rekening saham dan setor dana. 

Pada zaman sekarang, memulai investasi saham mulai menjadi trend bagi kalangan anak muda. Untuk memulai investasi saham tidak selamanya membutuhkan modal besar karena sekarang sudah banyak perusahaan yang menjual sahamnya dengan harga murah. Menarik bukan?

Seseorang yang sudah memiliki aset saham pada suatu perusahaan, maka tentunya memiliki hak untung dari perusahaan yang berkaitan. Besar kecilnya keuntungan yang akan didapatkan dari saham tentunya sangat bergantung pada jumlah lot yang dibeli oleh para pemodal itu sendiri. Apa yang dimaksud lot?

Para pemodal yang ingin memulai investasi, maka minimal harus melakukan pembelian 1 lot saham. 1 lot saham dalam BEI (Bursa Efek Indonesia) bernilai 100 lembar saham. Keuntungan dari sebuah saham biasa dikenal dengan istilah dividen yang diperhitungkan dari kuantitas modal yang ditanamkan. 

Baca Juga  Cap Rate (Capitalization Rate), Apa dan Bagaimana Cara Hitungnya?

Begini Cara Kerja Investasi Saham yang Perlu Dipahami Pemula

Ketika seseorang memutuskan untuk membeli saham, maka kalau ditinjau secara teknis sudah menjadi bagian dari pemilik perusahaan tersebut. Namun porsi kepemilikannya akan sangat bergantung dengan jumlah saham yang sudah dimiliki oleh pemodal tersebut sesuai jangka waktu investasinya. 

1. Keuntungan Investasi Dividen

Sesuai dengan penjelasan sebelumnya mengenai dividen, dimana istilah tersebut memiliki arti keuntungan yang akan didapatkan oleh pemodal. Emiten akan mengeluarkan dividen kemudian akan langsung dibagikan kepada investor saat perusahaan mendapatkan laba atau untung. 

Pada umumnya dividen akan dibagikan tiap tahunnya sesuai dengan kebijakan masing-masing perusahaan. Nilai dividen yang akan dibagikan tentu saja bergantung pada setoran dana yang diberikan oleh pemodal saat melakukan investasi dalam jangka waktu tertentu. 

Dividen bisa berupa passive income karena pemodal mendapatkannya secara mudah tanpa harus berkontribusi penuh bagi perusahaan. Intinya pemodal hanya melakukan penyetoran dana kepada perusahaan lewat platform investasi yang sudah disediakan lewat aplikasi tertentu. 

Walaupun berupa passive income, namun dividen akan dibagikan 1 tahun sekali. Keuntungan dari dividen bisa saja tidak dibagikan sesuai ketentuan karena faktor-faktor yang mengganggu misal perusahaan mengalami masalah keuangan, terjadinya corrupt, dan masalah lainnya. 

2. Besar Dividen Tergantung Banyak Saham

Cara kerja investasi saham yang perlu diketahui oleh pemula yakni pembagian dividen pastinya tergantung dengan banyaknya saham. Berapa banyak Anda sudah membeli saham perusahaan? Maka nantinya keuntungan itulah yang akan didapatkan langsung oleh para pemodal.

Semakin banyak lembar saham yang dimiliki oleh pemodal, maka semakin banyak keuntungan yang akan didapatkan dari perusahaan. Jika memang ingin mendalami dunia saham, maka sudah selayaknya pemodal memiliki dana yang mencukupi untuk mulai investasi saham. 

Baca Juga  Mengenal Net Present Value (NPV) sebagai Alat Penilaian Investasi yang Efektif

Biasanya perusahaan akan memberikan keleluasaan kepada pemodal yang menanamkan dana dalam jumlah besar. Anda bisa saja mendapatkan undangan khusus dari perusahaan untuk bisa menghadiri rapat pembagian dividen yang diselenggarakan tiap tahunnya. 

Penyetoran keuntungan atau dividen akan langsung masuk ke rekening pemodal masing-masing. Untuk mencegah terjadinya kekeliruan, maka Anda bisa terlebih dahulu melakukan perhitungan atau analisis keuntungan dari aktivitas investasi saham yang sudah dilakukan. 

3. Investasi Saham Membutuhkan Analisis Fundamental

Berinvestasi saham memang kelihatannya saja mudah, namun Anda harus mengikutinya sambil belajar dan menambah pengetahuan. Memulai investasi tanpa ilmu hanya akan membuat dana pemodal terbuang sia-sia karena bisa saja salah memilih strategi dalam mencapai keuntungan. 

Para pemodal diharapkan bisa melakukan analisis fundamental terlebih dahulu. Apa itu analisis fundamental? Analisis tersebut perlu dipahami oleh pemodal untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan. Perhatikan masalah laporan keuangan dari perusahaan minimal 3 tahun terakhir. 

Tujuan melihat laporan keuangan perusahaan yaitu membuka peluang selebar-lebarnya untuk mendapatkan keuntungan besar. Jika pemodal asal menginvestasikan dana tanpa mengetahui seluk beluk perusahaan, maka dikhawatirkan uang hangus atau mengalami kerugian. 

Analisis fundamental juga akan membantu pemodal memprediksi perkembangan emiten dalam jangka waktu kedepannya. Berapa lamakah emiten bisa bertahan dan memberikan keuntungan? Itulah informasi penting yang akan Anda dapatkan saat melakukan analisis fundamental.

Bagaimana Harga Saham Perusahaan Bisa Bergerak?

Setelah mengetahui cara kerja investasi saham, maka pemodal sepertinya perlu memahami penyebab harga suatu saham perusahaan bisa bergerak. Ada 3 penyebab harga saham perusahaan mengalami pergerakan sesuai dengan poin-poin yang akan dijelaskan berikut ini. 

1. Proses Transaksi Dari Pengelola Dana Investasi

Manajer investasi terkadang akan melakukan pembelian saham dalam jumlah besar untuk bisa dijadikan sebagai koleksi portofolionya. Pembelian saham oleh pengelola dana itu nantinya akan mempengaruhi harga saham terdorong naik, sehingga bisa dijadikan peluang pemodal lainnya. 

Baca Juga  4 Perbedaan Saham Biasa dan Saham Preferen & Contohnya!

Tidak harus manajer investasi, namun ketika ada pemodal lain yang berinvestasi dalam jumlah besar juga akan mempengaruhi pergerakan harga. Ketika harga saham turun, maka bisa saja disebabkan manajer investasi melakukan penjualan dalam jumlah besar. 

 

2. Transaksi Besar Dari Pemodal Individual

Berdasarkan penjelasan sebelumnya, harga saham bisa bergerak tidak hanya dipengaruhi oleh transaksi dari pengelola dana. Pemodal individual juga ikut berperan serta membuat harga saham suatu perusahaan mengalami pergerakan naik turun yang signifikan. 

Hal ini biasanya akan terjadi ketika pemodal memiliki kepentingan tertentu pada suatu perusahaan, entah untuk investasi atau trading jangka pendek. Saat harga saham mengalami kenaikan yang signifikan, maka momen ini bisa menjadi peluang pemodal kecil mencapai keuntungan. 

Para pemodal harus jeli dalam melakukan analisis fundamental agar tidak salah langkah dan bisa menyebabkan kerugian. Informasi mengenai laporan keuangan perusahaan biasanya akan tersedia lengkap pada BEI atau laman website resmi dari perusahaan yang bersangkutan. 

 

3. Terjadinya Corporate Action

Cara kerja investasi saham sifatnya sangat fluktuatif, salah satunya dipengaruhi oleh corporate action. Apa itu corporate action? Aksi tersebut biasanya dilakukan oleh perusahaan penerbit saham untuk tujuan penambahan modal, pembelian saham, dan faktor lainnya. 

Misalnya dalam proses penambahan modal, maka perusahaan akan melakukan segala cara untuk menaikkan harga saham. Istilah seperti ini biasa dinamakan RI (Right Issue) dengan tujuan menarik minat para pemodal untuk mau menanamkan dana kepada perusahaan tersebut. 

Penting sekali bagi pemodal untuk memahami cara kerja investasi saham. Dengan memahami cara kerjanya, maka Anda akan lebih handal dalam memilih strategi untuk meningkatkan keuntungan. Besar kecilnya keuntungan investasi saham tentunya juga bergantung pada lot yang dibeli oleh pemodal.

Author